JAMUR TIRAM

SELAMAT DATANG DI PUSAT JAMUR TIRAM SUMATERA BARAT ...!!!

Rabu, 22 Februari 2012

JAMUR TIRAM

JAMUR TIRAM


Jamur tiram dalam bahasa ilmiah (Pleurotus ostreatus) yaitu  jamur untuk pangan (sangat baik untuk dikonsumsi) dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri jamur umum tubuh buah berwarna putih, coklat dan ada krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak berbentuk cekung.[1] Jamur tiram ini masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushrooms ( raja jamur tiram ).

Bentuk Jamur Tiram

Pada tubuh buah jamur tiram ini memiliki tangkai yang tumbuh menyamping dalam bahasa Latin: pleurotus dan bentuknya agak seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram ini mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.[2] Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang  licin, diameter sekitar  5-20 cm yang pada tepi tudungnya  mulus sedikit  dan berlekuk.[1] Selain itu, pada jamur tiram ini memiliki spora yang berbentuk batang  dan berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang  tumbuh dengan sangat cepat.[1]

Habitat Jamur Tiram

Pada alam bebas, jamur tiram ini sering dijumpai hampir disepanjang tahun di hutan pegunungan daerah nan sejuk.[3]Dan tubuh buah terlihat saling bertumpuk pada permukaan batang pohon yang  lapuk atau pokok batang pohon yang telah ditebang karena jamur tiram ini adalah salah satu jenis jamur kayu.[3] Untuk itu, pada saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus sesuai/memperhatikan habitat alaminya.[4] Media yang dipakai untuk membiakkan jamur tiram ini adalah serbuk gergajian kayu yang merupakan limbah dari penggergajian kayu.

Umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe perkembang biakan dalam siklus hidupnya, yaitu secara aseksual maupun seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual basidiomycota umumnya terjadi melalui jalur spora yang terbentuk secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan cara seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi primodia dewasa.Spora seksual pada jamur tiram  putih, disebut basidiospora yang terletak pada kantung basidium.
Pada mulanya basidiospora bergerminasi membentuk sebuah masa miselium monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila kondisi lingkungan dengan memungkinkan (tingkat suhu antara 10-20 °C, dan kelembapan 85-90%, cahaya  yang mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah jamur tiram akan terbentuk. Terbentuknya tubuh buah jamur tiram ini diiringi dengan terjadinya kariogami dan meiosis pada basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menjadi tetrad basidiospora pada basidium.[7] Basidium ini terletak pada bilah /sekat pada tudung jamur tiram dewasa dengan  jumlah yang banyak (lamela).[6] Dari spora yang terlepas ini  maka akan berkembang menjadi hifa monokarion.[6] Hifa ini akan memanjangkan filamennya dan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus).[Kemudian hifa monokarion mengumpul sehingga membentuk jaringan yang saling sambung menyambung berwarna putih dan disebut miselium awal dan akhirnya tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion).[6] Dalam tingkatan ini, hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga terbentuk bakal jamur tiram.[6] Nantinya, jamur tiram dewasa ini dapat langsung dipanen /dipersiapkan kembali menjadi bibit induk (kultur murni jamur tiram)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar