Pasar jamur sangat potensial untuk konsumsi dalam negri juga menembus
pasar luar negri dan pasar ekspor. Data kebutuhan jamur tiram dalam bentuk
kering maupun yang telah dikalengkan untuk beberapa Negara dalam tahun 1998
tercatat 6.850.500 kg diantaranya di kirim ke Singapura, Taiwan, Jepang, dan
Hongkong. Pasokan tersebut masih dibawah volume permintaan yang sesungguhnya.
Karena jumlah petani jamur tiram di Indonesia saat ini masih relative
sedikit, sehingga belum dapat memenuhi permintaannya. Terutama untuk kota-kota
besar dimana banyak tinggal orang asing maupun orang Indonesia dari kelas menengah ke
atas, yang sudah biasa mengkonsumsi jamur sehari-hari.
Jika di lihat dari pasar swalayan mauoun pasar tradisional, masih
langkanya jamur tiram ini membuktikan memeng permintaan lebih tinggi dari pada
penawaran, jadi bukan di sebabkan karena
jamur tiram tidak laku di pasaran.Rendahnya penawaran disebabkan masih minimnya
pengusaha atau petani jamur tiram yang berminat membudidayakannya. Kurangnya minat
membudidayakannya disebabkan karena belumtahunya teknik budidayanya maupun
sejauh mana keuntungan yang di peroleh jika di bandingkan dengan bercocok tanam
padi atau jenis sayuran-sayuran lainnya.
Pengalaman petani jamur tiram selama ini, hasil npanen selalu terjual di
pasar. Tidak pernah jamur tiram tidak laku. Hal-hal yang dapat mendorong
peluang usaha budidaya jamur tiram untuk di kembangkan, adalah seperti berikut:
(1)
harganya relative mahal sehingga keberuntungan yang di
operoleh bagi petani juga tinggi, sedangkan biaya produksi seperti kayu.jerami,
kapur dan lain-lain mudah didapat dan harganya murah.
(2)
Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim, sehingga
setiap saat bias menghasilkan keuntungan secara terus menerus sepanjang tahun.
(3)
Modal infestasi yang dibutuhkan tidak begitu besar,
dapaqt di sahakan sabagai usaha sampingan maupun ditekuni sebagai mata
pencarian pokok.
(4)
Pasarnya jelas, dikonsumsi setiap hari ola\eh
masyarakat, sepanjang masa sehingga kemungkinan staknesi pasar akan kecil
sekali.
(5)
Pemeliharaannya tidak begitu rumit, sehingga tidak
bnyak menyita waktu.
(6)
Kondisi iklim di Indonesia sangat cocok untuk
budidsya jamurtiram karena jamur tiram sangat toleran terhadap kondisi
lingkungan.
(7)
Budidaya jamur tiram tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan, yang dapat menggangu kesehatan masyarakat di sekitarnya, serta tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap pada tempat penanaman jamur tiram.
Mengingat pertimbangan-pertimbangan tersebut, kiranya
budidaya jamur tiram menjadi peluang yang sangat baik dan menguntungkan untuk
di kembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar